Jakarta : News 7
Acara pengukuhan ketua umum Pokdarkamtibmas di Jakarta akhirnya menetapkan Agenanda Jatmika sebagai ketua umum.
Dalam acara tersebut Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo turut hadir bersama anggota Pokdarkamtibmas di hotel Ambhara Jakarta,Jumat (28/01/2022)
Dalam sambutannya ,Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan ada tiga hal yang luar biasa di Indonesia jika dapat diminimalisir sekecil mungkin yaitu korupsi, radikalisme, dan narkotika. Ini akan menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara luar biasa.
“Jika tiga hal itu korupsi, radikalisme, dan narkotika bisa diminimalisir maka Indonesia akan menjadi negara yang sangat luar biasa di mata dunia international,” ucap Irjen Pol Suwondo Nainggolan usai acara Pengukuhan Pokdar Nasional oleh Kabarhankam Mabes Polri di Hotel Ambhara, Jalan Iskandarsyah Raya 1, Jakarta Selatan, Jumat (28/1).
Sebab, lanjut dia, Indonesia mempunyai banyak beragam suku, adat dan budaya. “Kita ada 250 suku dan budaya,” ujarnya.
Nah peranan Pokdarkamtibmas di sini dibutuhkan untuk dapat melakukan deteksi lebih dini. Dengan harapan, api yang meletup kecil tidak dapat membesar.
Bersama TNI-Polri dan Pokdarkamtibmas menjaga Kamtibmas di Indonesia,” kata Suwondo.
Mantan Kapolsek Setiabudi itu menjelaskan, Pokdarkamtibmas tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tetapi juga dapat ikut membantu dalam hal kegiatan sosial, menangani pencegahan penyebaran Covid-19 maupun membantu penanganan bencana alam.
Untuk itu, sambung Suwondo, Polri memberikan dukungannya kepada Pokdarkamtibmas. Di Polri, secara hukum diatur dalam organisasi masyarakat melalui Korbinmas Polri dengan pembiayaan dalam 1 Subdit untuk melakukan pembinaan dalam Pokdarkamtibmas. “Polri ikut secara diskusi dari rencana yang ada di Pokdarkamtibmas,” tukasnya.
Selain itu, Pokdarkamtibmas dapat menyaring informasi-informasi yang dianggap hoax atau tidak, segala permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
“Pokdarkamtibmas yang dapat memberikan informasi awal itu kepada anggota Polri, prediktif sesuai yang diharapkan Kapolri,” tandas Suwondo.
Selanjutnya, Pokdarkamtibmas memiliki batasan, memang baru saat ini (Pokdarkamtibmas) dibentuk secara Nasional. “Tapi yang jelas tidak melakukan hal di luar aturan yang mengikat,” tegasnya.
Suwondo memberikan contoh, saat Pokdarkamtibmas mendatangi ke TKP tetap yang menjaga adalah polisi. “Pokdar hanya menjaga agar warga masyarakat tidak mendekat ke TKP,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pokdarkamtibmas Bhayangkara Nasional, Agenanda Djatmika menambahkan, tujuan dibentuk Pokdarkamtibmas Nasional untuk membantu Polri. Pengurus Pokdar Nasional harus dapat memiliki hubungan emosional agar kerja membaik kedepan di subsektor, kelurahan masing-masing.
Pokdarkamtibmas didirikan sesuai Perkap Kapolri Nomor 831 Tahun 2005, sudah hampir 20 tahun berjalan. Tapi parsial di seluruh daerah sudah ada. Instruksi Kapolri untuk membentuk struktur organisasi di tingkat daerah. “Alhamdulillah sudah terbentuk 28 Pokdarkamtibmas Provinsi,” ujarnya.
Menurutnya, Pokdarkamtibmas sifatnya Bottom-up. Saat itu, ada perintah-perintah lisan tertulis dan tidak tertulis, dalam rakernas pertama nantinya akan disusun program 100 hari, program jangka panjang, dan menengah.
Untuk di sektor-sektor, subsektor, mereka sudah tidak diberikan tupoksi. Karena sudah melakukannya setiap hari. Contohnya di Kebayoran Lama itu ada 6 sektor, 1 sub sektornya terdiri dari 100 orang.
“Di Jakarta sendiri ada 28.000 anggota. Hanya kita pengurus Nasional memiliki kebijaksanaan baru khususnya nanti dalam mensosialisasikan aplikasi Bhinmas Online System (BOS) versi 2. Aplikasi yang dibuat Polri,” tuturnya.
Di aplikasi tersebut, seluruh anggota Pokdarkamtibmas dapat melaporkan semua kegiatan yang sifatnya Pidana. Nanti dimasukkan informasi yang sifatnya gangguan keamanan masyarakat itu.
“Kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda, multi agama, etnis, baik kampus, akademisi yang berbeda-beda, nah kita satukan persepsi untuk kamtibmas dan gangguan kamtibmas di daerahnya masing-masing dapat diinformasikan,” tukasnya.
Untuk program jangka pendek, lanjutnya, polisi sekarang fokus kepada pengamanan vaksinasi dosis ke-3 yakni Booster. “Kita melihat kebijaksanaan secara umum dan global, Pokdarkamtibmas juga akan melaksanakan, pengamanan vaksinasi kedua dan Booster,” katanya.
“Di Bengkulu rekor Pokdarkamtibmas sehari capai 1.000 vaksinasi, ditambah bonus sembako dan ini akan disosialisasikan penuh. Di Jakarta ada di Jagakarsa, sama seperti vaksinasi Merdeka, karena nanti ada nama baru. Tapi bagaimana kita mengedukasi bagaimana Kamtibmas terjaga. Karena semua memiliki masalah yang berbeda-beda,” tutup dia