News 7 :
Akhirnya terbongkar,praktek suap untuk meluluskan sejumlah guru yang lolos tes pegawai ditemukan oleh team khusus.
Beberapa guru yang lulus tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Ponorogo dimintai uang hingga Rp 70 juta.
Uang itu disetor kepada seorang pria berinisal D asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang mengaku sebagai anggota Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) P3K.
Andi Susetyo ,Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM ) Kabupaten Ponorogo ketika dihubungi oleh redaksi News 7 melalui sambungan telpon mengatakan“Ada semacam perjanjian bila lulus P3K, per satu orang membayar Rp 60 hingga Rp 70 juta. Uang itu disetor kepada seseorang dengan inisial D asal Jombang yang mengaku sebagai Panselnas,” ,Kamis,(22/09)
Andy menuturkan,Bupati Ponorogo membentuk sebuah team khusus dan akhirnya menemukan dan memeriksa sejumlah korban untuk jumlah uang yang diminta bagi pegawai lulus tes P3K .
Menurut Andi, setiap korban yang mengikuti rekrutmen P3K Guru melalui oknum berinisial D diwajibkan menyerahkan ijazah sekolah sebagai jaminan.
Bukan itu saja, bila lulus tes P3K, kata Andy, korban dan komplotan yang dibentuk harus melakukan pembayaran Rp 60 juta hingga Rp 70 juta per orang.
Setelah uang dibayar, ijazah kemudian dikembalikan kepada korban.
Andy juga menuturkan uang itu dikumpulkan kemudian disetor ke D. Total uang disetor dari guru yang lulus tes P3K kepada D sebanyak Rp 600 juta.
Kasus ini terbongkar setelah beberapa guru yang lulus tes P3K tidak membayar sesuai perjanjian kepada inisial D.
Bahkan Guru yang dinyatakan lulus itu diancam, SK-nya akan dibatalkan bila tidak segera membayar uang yang sudah disepakati.
NW**
