Warga Cianjur Tolak Bantuan Mi Instan, Warganet: Terus Mau Apa? Jadi Gak Respect.

0
994

News 7 :
Gempa bumi di Cianjur telah terjadi dan masih diikuti dengan sejumlah gempa susulan skala kecil, hingga kini masih banyak juga warga yang menteap di pengungsian lantaran tidak ada rumah tinggal.

Bantuan yang diberikan oleh banyak pihak pun terus disalurkan, baik itu pakaian, obat-obatan hingga makanan. Namun belakangan ini, ramai soal kejadian mengenai kabar penolakan bantuan mie instan yang dilakukan warga terdampak gempa di Cianjur.

Dari sejumlah konten di media sosial TikTok, muncul konten keluhan yang diduga dari para warga korban gempa, yang mengeluhkan bantuan pangan yang hanya berupa mi instan, salah staunya terlihat dari akun instagram @gunawan…4.

Menurut pengamatan News 7 pada Minggu , (27/11/2022 ) akun tersebut nampak mempertanyakan soal nasib kesehatan para korban akibat terlalu sering memakan mi instan.

Bantuannya kebanyakan Indomi*, gimana dengan lambung mereka yaAllah” tulis pemilik akun dalam sebuah video yang diunggah.

Bukannya mendapat empati, keluhan tersebut nyatanya justru dibanjiri komentar kritik dari warganet. Sebagian besar dari mereka menilai jika banyak warga Cianjur kurang merasa bersyukur, dan tidak bisa memahami kondisi darurat yang membutuhkan makanan untuk bisa dimakan secara instan.

“Cuanjur berubah menjadi Cianjir”,tulis salah satu komentar warganet.

“Kalau ngasih bantuan nasi Padang gak bisa,soalnya pas Sampai sana keburu basi,” ujar yang lain,

Terus mau apa? nasi campur, perkedel, KFC, McD, pizza, burger, sate, apa gimana?” tanya lainnya,

“Saya orang rantau ikut berdonasi dari uang makan saya untuk para saudara di Cianjur, saya rela makan mie juga pak. Banyak” bersyukur pak” komentar salah satu orang yang mengaku ikut berdonasi.

Di sisi lain, sebelumnya peristiwa gempa Cianjur juga menyita perhatian lantaran adanya aksi sekelompok warga yang masih sempat melakukan pencegatan terhadap kendaraan distribusi bantuan.

Meski sudah meminta maaf, tak lama juga kembali muncul pencegatan yang dilakukan kelompok warga lainnya. Kendaraan yang dicegat bahkan nampak baru diperbolehkan lewat ketika memberi uang senilai Rp100 ribu kepada kelompok warga tersebut.

Mungkin ini Cianjur bukan sebagai bencana melainkan teguran dari Yang Maha Kuasa.

Red NW**

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini