Madiun : News 7
Beredar di media terkait brownies kukus Amanda yang terdapat staples di dalam potongan kue dan sempat tersangkut di gusi ketika dikonsumsi, kini akhirnya merambah ke penjelasan dari management brownies kukus amanda terkait barcode waktu dikunjungi awak media.
Terkesan memberikan jawaban yang kurang profesional dari pihak management brownies kukus amanda Madiun, kini awak media mendatangi kembali W (41) yang notabene staples kecil yang waktu memakan potongan brownies kukus amanda tersangkut di gusinya.
Ketika didatangi awak media dan dituntut memberikan keterangan sebenarnya, W mengaku tidak keberatan atas pernyataannya tersebut.
“Iya mas, saya makan brownies itu dan memang ada staples kecil tersangkut di gusi saya, saya biarkan dan langsung saya buang, kemudian saya ambil lagj dan cara makannya saya penyetin dulu mas,di piring kecil takutnya ada staples lagi, ternyata tidak ada.
Jadi hanya satu staples itu, mungkin gk sengaja terselip di adonan kue.Awak media juga bertanya apakah ada bukti terkait staples itu?, W hanya tertawa dan menjawab, Oalah Mas mas, masa saya videokan dan saya fotokan, logikanya coba mas jika makan sesuatu kemudian ada suatu hal yang aneh di makanan itu, apa mas terpikirkan untuk foto ataupun video?, tegasnya, Sabtu ( 09/04)
Jelasnya dan secara spontan pasti mas akan membuang apa itu yg aneh dalam suatu makanan.
Kemudian selang berapa jam saya iseng coba scanner barcode yang ada di kemasan, ternyata yang keluar produk lain.
Dan saya dihubungi oleh Mas Dian yang saya kira perempuan, ternyata laki laki dan mengaku sebagai management amanda outlet Madiun, dia minta maaf dan memberi saya satu kotak brownies sebagai gantinya, dan iseng saya tanyakan barcode ternyata dia tidak paham,dan bilang pusat yang lebih tau, pungkasnya
Di tempat terpisah, awak media juga mengklarifikasi tentang kebenaran pernyataan W kepada management Amanda Brownies Madiun.
Seolah memberikan pernyataan kontroversial, Nr yang mengaku sebagai wakil kepala cabang Madiun, malah memberikan statement bahwa bisa saja masalah staples itu di dramatisir, bahkan mengatakan saya juga bisa seperti itu, jelasnya.
Dan terkait barcode dia menegaskan bahwa itu kode produk dan rahasia perusahaan dan intern perusahaan.
Kalau ingin tau keasliannya kenapa tidak di lab kan saja, pungkasnya.
Dan Nr pun mengaku sebagai wakil kepala cabang, sangat disayangkan sekelas wakil kepala cabang apalagi bernaung dalam suatu produk makanan, tidak mengerti apa itu barcode.
Padahal fungsi yang paling utama dari barcode adalah menyimpan seluruh informasi terkait suatu produk ataupun berbagai barang yang sudah diberikan label barcode. Umumnya, barcode akan menyimpan seluruh informasi tentang tanggal kadaluarsa produk, kode produksi, dan juga nomor identitas produk.
Kalau barcode merupakan rahasia dan intern perusahaan seperti statement Nr yang mengaku sebagai wakil kepala cabang Brownies Kukus Amanda Cabang Madiun, kenapa kemasan makanan yang lain ada barcode nya?
Semoga dengan turunnya berita ini bisa menambah wawasan bagi masyarakat terkait apa dan fungsi barcode.
