News 7 ;
Dugaan pungutan liar (Pungli) kepada wali murid kembali terjadi dan totalnya hampir mencapai Rp 1 miliar.
Pungutan liar ini terjadi di SMA Negeri 1 Maospati dan pengurus komite sekolah.
Yang membuat heran,pihak sekolah melalui Humas tidak tau menau bahwa ada permintaan komite ke wali murid meski permintaan anggaran itu dengan dalih demi kelancaran belajar mengajar murid.
Rincian pungutan yang dilakukan kepada orang tua wali murid dari kelas X, XI, XII itu, untuk pembelian tanah Rp 550 juta, pembuatan taman Barat lapangan futsal Rp 20 juta, biaya perawatan 1 unit mobil dan 1 unit sepeda motor Rp 10 juta, pengecatan Pos Satpam Rp 10 juta.
Kemudian untuk Bidang Kurikulum Rp 91.45 juta, Bidang Kesiswaan Rp 133.78 juta, Bidang Kehumasan Rp 158.77 juta, total anggaran yang diminta komite dan sekolah kepada orang tua wali murid total Rp 975 juta.
Jelas,semua yang dilakukan komite dan SMAN 1 Maospati itu melanggar Permen Dikbud nomor 75 tahun 2016 pasal 6-12.
Hari Amanto selaku Kepala SMAN 1 Maospati mengaku tidak tau menau terkait permintaan dana dari Komite ke Wali Murid.
Hari Amanto menjelaskan ,” Ide mengumpulkan wali murid itu dari Komite Sekolah,dan urusan penggalangan dana itu juga urusan Komite,dan Komite hanya pemberitahuan kepada saya saja lewat lisan,pungkasnya,Kamis ( 21/10)
