- Advertisement -spot_img
BerandaKUMPULAN BERITA MAGETANTarif Parkir Selangit,Warga Desa Mangge Kecamatan Barat Magetan Mengeluh

Tarif Parkir Selangit,Warga Desa Mangge Kecamatan Barat Magetan Mengeluh

- Advertisement -spot_img

MAGETAN : News 7

Tarif parkir di atas ketentuan serta kelakuan juru parkir yang terkesan arogan ternyata masih banyak dikeluhkan oleh warga Magetan. Dari pantauan awak media yang kebetulan berada dilokasi, terdapat juru parkir arogan dan mengenakan tarif di luar batas kewajaran mayoritas tarif parkir di lokasi event.

Seperti halnya yang terjadi saat digelarnya event “Wayang Kulit” dalam rangkaian acara Bersih Desa di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan ini.

Tak hanya tarif parkir yang disinyalir terlalu tinggi, juga terdapat kejadian tak terduga saat acara tengah berlangsung.

“Biasanya di event-event seperti ini paling mahal parkir sepeda motor itu dikenakan tarif 3 ribu mas, tapi ini 5 ribu, ya kemahalan, walaupun ada event tapi warung tetap sepi,” ungkap salah seorang pedagang angkringan.

“Ya sedikit banyak dengan adanya tarif parkir segitu berdampak juga pada dagangan kami, meskipun ada tontonan wayang tapi jarang ada yang beli mas,” ungkap pedagang lainnya.

Kejadian tak terduga tersebut dialami salah satu warga yang hendak membeli keperluan di minimarket dekat lokasi acara. Dikarenakan jalan yang ditutup ia dipaksa untuk membayar parkir senilai 5 ribu rupiah, padahal ia tak ingin menonton pagelaran wayang.

Sempat terjadi argumen antara warga yang notabennya seorang perempuan yang tengah hamil muda itu dengan juru parkir yang mengenakan kaos berwarna oranye berlogo BPBD. Bahkan si perempuan tersebut sempat memohon pada juru parkir untuk diizinkan ke minimarket dengan mengendarai sepeda motor karena ia tak kuat untuk berjalan jauh.

“Saya sudah memohon sama juru parkirnya agar diijinkan masuk karena ada yang mau saya beli di minimarket, tapi dia memaksa saya untuk membayar parkir 5 ribu rupiah, padahal saya tidak berniat untuk nonton wayang,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, karena tidak ingin parkir, si jukir tersebut menyuruhnya untuk meninggalkan sepeda motornya di dekat tugu perempatan Barat, dan pihaknya disuruh untuk berjalan kaki.

“Saya sudah bilang baik-baik mau ke minimarket, tapi jukirnya ngotot kami disuruh meninggalkan motor di dekat tugu, padahal saya lagi hamil muda, tidak kuat untuk berjalan jauh,” imbuhnya.

Dengan adanya kejadian tersebut pihaknya sangat menyayangkan akan sikap juru parkir event Wayang yang dinilai tidak mengenakkan. Menurutnya dilokasi acara terdapat sejumlah kios yang masih buka, namun pembeli kios dipaksa untuk membayar parkir acara Wayang.

“Sangat saya sayangkan, padahal kios-kios di seputaran situ masih buka semua, tapi banyak pembeli yang balik kanan karena dipaksa untuk parkir,” katanya.

Saat ditemui dilokasi acara, Plt Kepala Kelurahan Mangge Bayu Prasetyo mengatakan bahwa atas kejadian tidak mengenakkan tersebut disinyalir karena adanya miss komunikasi saja antara pengunjung dan pihak juru parkir.

“Terkait masalah tidak mengenakkan di parkiran itu hanya miss komunikasi saja, mungkin kurang adanya komunikasi yang baik sehingga mengakibatkan salah paham,” pungkasnya. (Atg)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini